memphisgundown.org – Kasus penemuan pabrik uang palsu di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengejutkan banyak pihak. Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim alias AI, terungkap sebagai otak di balik operasi ini. Berikut adalah cara-cara yang digunakan oleh Andi Ibrahim dan sindikatnya untuk memasukkan mesin cetak uang palsu ke dalam kampus.
Pada awalnya, uang palsu diproduksi oleh tersangka berinisial AS di Kota Makassar menggunakan mesin cetak berukuran kecil. Namun, karena kebutuhan akan produksi yang lebih besar, mereka memesan mesin cetak canggih dari Surabaya seharga Rp 600 juta, yang diimpor dari China.
Setelah mesin cetak tiba di Makassar, tugas berat menanti untuk memasukkannya ke dalam kampus UIN Alauddin Makassar. Mesin cetak tersebut memiliki ukuran dan berat yang sangat besar, sehingga memerlukan perencanaan yang matang untuk penyelundupannya.
- Penggunaan Forklift: Mesin cetak tersebut terlalu berat untuk diangkat oleh personel polisi yang jumlahnya mencapai 25 orang. Oleh karena itu, digunakan forklift untuk memindahkan mesin tersebut ke dalam kampus.
- Operasi Malam Hari: Penyelundupan mesin cetak dilakukan pada malam hari untuk menghindari kecurigaan dan memastikan operasi berjalan lancar tanpa gangguan.
- Pemanfaatan Gedung Perpustakaan: Mesin cetak tersebut diselundupkan ke dalam gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar, yang menjadi tempat operasi pencetakan uang palsu.
Polisi telah melakukan rekonstruksi operasi penyelundupan mesin cetak ini. Dengan bantuan forklift, mesin tersebut dimasukkan ke dalam kampus dan kemudian Medusa88 alternatif didorong menggunakan roda yang telah dimodifikasi untuk menangani berat mesin tersebut.
Andi Ibrahim, sebagai Kepala Perpustakaan, memainkan peran kunci dalam penyelundupan mesin cetak ini. Dia menggunakan posisinya untuk memfasilitasi masuknya mesin cetak ke dalam kampus dan memastikan operasi berjalan tanpa hambatan.
Operasi penyelundupan mesin cetak uang palsu ke dalam kampus UIN Alauddin Makassar adalah hasil dari perencanaan yang matang dan penggunaan alat berat seperti forklift. Keterlibatan Andi Ibrahim sebagai Kepala Perpustakaan memudahkan proses ini, menunjukkan betapa kompleks dan terstruktur operasi ini. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan keamanan di lingkungan kampus untuk mencegah penyalahgunaan fasilitas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.